Prinsip pendidikan orang dewasa adalah hal yang perlu
diperhatikan dalam melaksanakan pendidikan orang dewasa dengan baik yang akan
dijelaskan dalam blog ini terdiri dari:
A. Hukum Belajar
Terdiri
atas beberapa unsur, yaitu:
1. Kegiatan belajar: hal yang sangat penting yang dapat meningkatkan efektivitas
belajar. Keinginan belajar timbul karena rasa tertarik yang mendalam terhadap
sesuatu objek, atau dapat disebabkan adanya kebutuhan terhadap pengetahuan atau
keterampilan tertentu, atau dapat tumbuh dari dorongan atau motivasi dari orang
lain.
2. Pengertian terhadap tugas: peserta didik harus memperoleh pengertian yang jelas
tentang apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
3. Hukum asosiasi: belajar dengan menghubungkan ide atau fakta dengan ide atau
fakta lain cenderung dapat menghasilkan ingatan yang lebih permanen daripada
apabila tidak menghubungkannya. Belajar dengan menghubungkan tersebut adalah
salah satu kelebihan orang dewasa dibanding anak-anak, sebab orang dewasa mempunyai
banyak stok ide atau informasi yang dapat menarik pelajaran baru.
Peserta
didik akan lebih mudah mengerti dengan apa yang sedang dipelajari jika materi
dalam suatu pelatihan saling berhubungan erat (hubungan internal), demikian
juga halnya, peserta didik akan dapat belajar lebih efektif jika materi yang
sedang dipelajari berhubungan erat dengan hal-hal di luar pelatihan yang
dikenal dan diminati peserta didik (hubungan eksternal).
Ciri
penting hukum asosiasi adalah ide atau pengalaman baru akan menimbulkan emosi,
jika dihubungkan dengan ide atau pengalaman nyata sebelumnya. Hal ini akan
sangat berguna untuk meningkatkan semangat.
4. Minat, keuletan, dan intensitas: dengan hanya sekadar latihan atau pengulangan tanpa didasari
dengan minat, hasil belajar tidak akan efektif. Keuletan dan intensitas dari
suatu pengalaman mempunyai pengaruh yang membekas pada ingatan. Seseorang akan
secara otomatis selalu ingat dengan peristiwa kemenangan dalam meraih
penghargaan atau peristiwa tercapainya sesuatu yang diharapkan.
5. Ketetapan hati: ketetapan hati sangat menentukan, apakah seseorang akan
tetap melanjutkan aktivitasnya atau tidak sama sekali. Sedangkan prasangka.
Kecuigaan, dan ketertutupan semuanya akan menghambat proses belajar yang
efektif.
6. Pengetahuan tentang keberhasilan
dan kegagalan: seorang peserta dalam pendidikan
orang dewasa (andragogy) tidak akan memperoleh kemajuan dalam proses belajar
kecuali jika ia mengetahui dalam hal apa saja ia berhasil dengan baik dan dalam
hal apa dia akan gagal.
B. Penetapan Tujuan
Kunci keberhasilan dalam
pendidikan orang dewasa adalah mempunyai tujuan khusus tentang perilaku maupun
performansi yang jelas dan bergerak menuju ke tujuan tersebut secara konsisten.
a) Tujuan umum
b) Maksud pendidikan
c) Tujuan khusus
d) Memilih materi pelajaran
C. Mengembangkan
Sikap, Idealisme, dan Minat
Sikap,
idealisme, minat, dan selera adalah dasar tujuan khusus ranah afektif dan
merupakan suatu kualitas emosi yang penting. Tidak ada salahnya dengan emosi
ini, jika dikendalikan dan diarahkan dengan baik.
1.
Sikap
Program
pendidikan pada umumnya mengembangkan sikap positif terhadap hal yang baik
menurut norma yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya, mengembangkan sikap
negatif terhadap tindakan amoral, pelanggaran hukum, kekejaman, ketidakjujuran,
hipokrit dan perilaku antisosial lainnya.
2.
Idealisme
Suatu
standar kesempurnaan yang diterima oleh individu atau kelompok. Idealisme
cenderung bersifat subjektif, tetapi nyata dan sangat penting dalam pendidikan
anak-anak maupun orang dewasa.
3. Minat
Keinginan
yang datang dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Makin
besar minatnya, makin besar semangat dan makin besar hasil kerjanya.
Hanya
pengetahuan yang relevan untuk mencapai tujuan khusus program pendidikan yang
sedang dijalankan, itulah yang dipilih. Pengetahuan dibagi menjadi dua bagian
(Morgan, et al., 1976): (1) pengetahuan
yang harus dipelajari secara mendetail dan harus diingat secara permanen, dan
(2) pengetahuan yang dipelajari untuk mengetahui di mana memperolehnya dan bagaimana
menggunakannya.
E.
Mengembangkan Pengetahuan
Pendidik
atau pembimbing harus tau tipe kemampuan apa yang diinginkan oleh perserta
didik.
1. Mengembangkan Kemampuan
Menilai atau Mempertimbangkan
Perserta
didik akan mencapai kemajuan belajar yang lebih banyak jika mereka dapat menilai
kualitas yang mereka kerjakan.
2. Mengembangkan Kemampuan
Manipulative atau Psikomotor
Dapat
menggunakan teknik Job Instruction Training for Short (Latihan Instruksi kerja jangka pendek). Empat
langkah dalam Job Instruction Training, yaitu:
(1) Persiapkan
paserta didik, (2) Ajarkan apa yang perlu diajarkan, (3) Praktikkan kepada
peserta didik, dan (4) Tindak lanjut.
3. Mengembangkan Kemampuan Memecahkan Masalah
Secara
umum langkah yang harus ada dalam setiap pemecahan masalah antara lain (1)
Identifikasi masalah, (2) Pengumpulan fakta, (3) Pembuatan pemecahan
alternatif, (4) analisis fakta terhadap pemecahan alternatif, dan (5) Pemilihan
alternatif yang terbaik.
Sumber :
Suprijanto, 2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori
Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara