Thursday, April 17, 2014

Prinsip Pendidikan Orang Dewasa


Prinsip pendidikan orang dewasa adalah hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pendidikan orang dewasa dengan baik yang akan dijelaskan dalam blog ini terdiri dari:

    
    A.  Hukum Belajar
Terdiri atas beberapa unsur, yaitu:

1. Kegiatan belajar: hal yang sangat penting yang dapat meningkatkan efektivitas belajar. Keinginan belajar timbul karena rasa tertarik yang mendalam terhadap sesuatu objek, atau dapat disebabkan adanya kebutuhan terhadap pengetahuan atau keterampilan tertentu, atau dapat tumbuh dari dorongan atau motivasi dari orang lain. 

2. Pengertian terhadap tugas: peserta didik harus memperoleh pengertian yang jelas tentang apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

3.  Hukum asosiasi: belajar dengan menghubungkan ide atau fakta dengan ide atau fakta lain cenderung dapat menghasilkan ingatan yang lebih permanen daripada apabila tidak menghubungkannya. Belajar dengan menghubungkan tersebut adalah salah satu kelebihan orang dewasa dibanding anak-anak, sebab orang dewasa mempunyai banyak stok ide atau informasi yang dapat menarik pelajaran baru.
Peserta didik akan lebih mudah mengerti dengan apa yang sedang dipelajari jika materi dalam suatu pelatihan saling berhubungan erat (hubungan internal), demikian juga halnya, peserta didik akan dapat belajar lebih efektif jika materi yang sedang dipelajari berhubungan erat dengan hal-hal di luar pelatihan yang dikenal dan diminati peserta didik (hubungan eksternal).
Ciri penting hukum asosiasi adalah ide atau pengalaman baru akan menimbulkan emosi, jika dihubungkan dengan ide atau pengalaman nyata sebelumnya. Hal ini akan sangat berguna untuk meningkatkan semangat. 

4. Minat, keuletan, dan intensitas: dengan hanya sekadar latihan atau pengulangan tanpa didasari dengan minat, hasil belajar tidak akan efektif. Keuletan dan intensitas dari suatu pengalaman mempunyai pengaruh yang membekas pada ingatan. Seseorang akan secara otomatis selalu ingat dengan peristiwa kemenangan dalam meraih penghargaan atau peristiwa tercapainya sesuatu yang diharapkan. 

5. Ketetapan hati: ketetapan hati sangat menentukan, apakah seseorang akan tetap melanjutkan aktivitasnya atau tidak sama sekali. Sedangkan prasangka. Kecuigaan, dan ketertutupan semuanya akan menghambat proses belajar yang efektif. 

6.  Pengetahuan tentang keberhasilan dan kegagalan: seorang peserta dalam pendidikan orang dewasa (andragogy) tidak akan memperoleh kemajuan dalam proses belajar kecuali jika ia mengetahui dalam hal apa saja ia berhasil dengan baik dan dalam hal apa dia akan gagal.


B. Penetapan Tujuan 

Kunci keberhasilan dalam pendidikan orang dewasa adalah mempunyai tujuan khusus tentang perilaku maupun performansi yang jelas dan bergerak menuju ke tujuan tersebut secara konsisten.

a) Tujuan umum
b) Maksud pendidikan
c) Tujuan khusus
d) Memilih materi pelajaran


          C. Mengembangkan Sikap, Idealisme, dan Minat

Sikap, idealisme, minat, dan selera adalah dasar tujuan khusus ranah afektif dan merupakan suatu kualitas emosi yang penting. Tidak ada salahnya dengan emosi ini, jika dikendalikan dan diarahkan dengan baik. 

    1.    Sikap
Program pendidikan pada umumnya mengembangkan sikap positif terhadap hal yang baik menurut norma yang berlaku di masyarakat. Sebaliknya, mengembangkan sikap negatif terhadap tindakan amoral, pelanggaran hukum, kekejaman, ketidakjujuran, hipokrit dan perilaku antisosial lainnya.

    2.    Idealisme
Suatu standar kesempurnaan yang diterima oleh individu atau kelompok. Idealisme cenderung bersifat subjektif, tetapi nyata dan sangat penting dalam pendidikan anak-anak maupun orang dewasa.

     3.      Minat
Keinginan yang datang dari hati nurani untuk ikut serta dalam kegiatan belajar. Makin besar minatnya, makin besar semangat dan makin besar hasil kerjanya. 


D. Mengajar Pengetahuan

Hanya pengetahuan yang relevan untuk mencapai tujuan khusus program pendidikan yang sedang dijalankan, itulah yang dipilih. Pengetahuan dibagi menjadi dua bagian (Morgan, et al., 1976): (1) pengetahuan yang harus dipelajari secara mendetail dan harus diingat secara permanen, dan (2) pengetahuan yang dipelajari untuk mengetahui di mana memperolehnya dan bagaimana menggunakannya.


E. Mengembangkan Pengetahuan

Pendidik atau pembimbing harus tau tipe kemampuan apa yang diinginkan oleh perserta didik. 

     1.      Mengembangkan Kemampuan Menilai atau Mempertimbangkan
Perserta didik akan mencapai kemajuan belajar yang lebih banyak jika mereka dapat menilai kualitas yang mereka kerjakan. 

     2.      Mengembangkan Kemampuan Manipulative atau Psikomotor
Dapat menggunakan teknik  Job Instruction Training for Short (Latihan Instruksi kerja jangka pendek)Empat langkah dalam Job Instruction Training, yaitu:
(1) Persiapkan paserta didik, (2) Ajarkan apa yang perlu diajarkan, (3) Praktikkan kepada peserta didik, dan (4) Tindak lanjut.

     3.       Mengembangkan Kemampuan Memecahkan Masalah
Secara umum langkah yang harus ada dalam setiap pemecahan masalah antara lain (1) Identifikasi masalah, (2) Pengumpulan fakta, (3) Pembuatan pemecahan alternatif, (4) analisis fakta terhadap pemecahan alternatif, dan (5) Pemilihan alternatif yang terbaik.



Sumber :

Suprijanto, 2007. Pendidikan Orang Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi. Jakarta : Bumi Aksara 

No comments:

Post a Comment