Wednesday, June 25, 2014

Andragogi

1. Kekurangan proses pembelajaran pada mata kuliah Andragogi berdasarkan  prinsip pendidikan orang dewasa.

Jawaban :
Berdasarkan law of learning (hukum belajar) yang terdiri dari beberapa unsur, yaitu keinginan belajar, pengertian terhadap tugas, hukum latihan, hukum akibat, hukum asosiasi, rasa tertarik, keuletan dan intensitas, kesiapan hati dan pengetahuan akan keberhasilan dan kegagalan unsur-unsur ini sudah ada dalam mata kuliah Andragogi. Berikut akan saya jelaskan lebih lanjut.

      A.  Keinginan Belajar
Hal ini sangat penting untuk efektifitas belajar tapi sayangnya tidak semua Mahasiswa yang mengambil mata kuliah Andragogi memiliki kestabilan dalam hal ini walaupun dosen sebagai pendidik sudah berusaha menumbuhkan keinginan kuat peserta didik agar memiliki keinginan belajar dengan mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan. Karena seperti yang saya tahu selama menjalani perkuliahan Andragogi tidak banyak yang membaca materi sebelum perkuliahan dimulai.

      B.  Pengertian terhadap Tugas
Menurut saya hal ini sudah cukup dimengerti oleh para peserta didik yang hadir di awal perkuliahan Andragogi karena pendidik sudah memberikan serta menjelaskan kontrak kuliah dan apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

      C.  Hukum Asosiasi
Menurut saya unsur ini sudah efektif diterapkan, misalnya ketika mempelajari metode diskusi dan konsep-konsep dari dalam buku langsung dipraktekkan secara langsung oleh kelompok diskusi di dalam kelas bersama dengan para peserta didik yang lain hal ini cenderung akan menghasilkan ingatan yang permanen dibandingkan bila hanya mempelajari konsepnya saja.

      D.  Minat, Keuletan, dan Intensitas
Menurut saya minat para peserta didik masih kurang misalnya saja pada saat kelompok diskusi melakukan performa, hanya sedikit peserta didik yang mau ikut berkontribusi dalam berdiskusi dan memberikan perhatian dalam performa tersebut.

      E.  Ketetapan Hati
Disini seorang peserta didik diharapkan mempunyai kesediaan untuk menerima ide-ide baru walaupun mungkin tidak diterapkannya dan hal ini menurut saya berlangsung dengan baik, karena peserta didik selama proses perkuliahan Andragogi sering bertukar ide-ide cemerlang.

      F.  Pengetahuan tentang Keberhasilan dan Kegagalan
Di awal perkuliahan Andragogi para peserta didik dibagi ke dalam kelompok-kelompok performa dan melakukan performanya secara bergantian tergantung pada jadwal yang telah ditetapkan. Setelah performanya selesai dilakukan para peserta didik diberitahu oleh pendidik apa saja yang berhasil dan apa saja yang gagal yang sudah mereka tampilkan. Para peserta didik juga menilai penampilannya dari kriteria atau standar yang sudah dirancang untuk performa tersebut.

2. Argumentasi tentang proses performa kelompok berdasarkan landasan pengembangan kemampuan.

Jawaban :
Dalam performa metode diskusi kami membagi tim kepemimpinan menjadi pimpinan diskusi, pengamat proses, notulen, dan seorang atau lebih narasumber.
  • Pimpinan diskusi yang terpilih adalah Kurnia Boby Safarov Hasibuan yang bertugas membuka pertemuan atau diskusi. Di awal pertemuan seharusnya Boby memperkenalkan pengamat proses dan menjelaskan fungsi mereka tetapi pada saat performa kemarin dia tidak memperkenalkannya. Pimpinan diskusi dapat meminta pengamat proses untuk memberitahu arah jalannya diskusi dan perkembangan yang telah dicapai dalam menuju tujuan kelompok yang dikehendaki dan Boby sudah melakukan hal ini. Boby sebagai pimpinan diskusi juga sudah membantu notulen memperoleh kesimpulan dari pernyataan-pernyataan peserta diskusi. Kemampuannya untuk menarik peserta diskusi agar menyampaikan ide-ide dan pernyataan tentang topik yang kami dikusikan sudah cukup baik.
  • Dalam performa diskusi kelompok kami memiliki wakil pimpinan diskusi yaitu Ibrahim Azhary Hasibuan yang bertugas membantu pimpinan diskusi yaitu Boby dalam menjalankan tugasnya. Pada saat selesai performa Baim bertugas memberi dan menjelaskan kesimpulan yang telah dirumuskan kepada para peserta diskusi. Kemampuannya dalam berbicara di depan umum dan dapat menyimpulkan topik yang dibahas dengan penyampaian yang tepat pada peserta diskusi sudah baik.
  • Pengamat proses yang terpilih adalah Arifah Rakatasya Siregar dan Nanda Rizkita yang bertugas mengamati dan mendengar pendapat para peserta selama diskusi dan selanjutnya melaporkan kepada kelompok, apa yang terjadi selama diskusi. Fokus perhatian pengamat proses terutama pada perilaku dan partisipasi kelompok. Biasanya pengamat proses tidak berpartisipasi dalam diskusi karena keterlibatannya akan mencegahnya untuk memberi perhatian penuh terhadap bagaimana pendapat atau saran yang dikatakan, hubungannya dengan tujuan yang telah disepakati. Pengamat proses harus bersifat objektif sepanjang waktu dan tidak kehilangan rasa memiliki kelompok. Tapi sayangnya ketika kelompok performa diskusi meminta evaluasi dari peserta diskusi ada yang mengatakan bahwa beberapa dari kami tidak ada fungsinya hanya duduk saja, sepertinya beberapa orang yang mengatakan hal itu belum membaca deskripsi tugas kami dengan baik dan teliti.
  • Notulen yang terpilih dari kelompok kami adalah Muthia Audina yang bertugas sebagai sekretaris kelompok dan membuat catatan tentang isu atau pertanyaan yang didiskusikan, keputusan yang dicapai, dan proporsi peserta diskusi atau anggota kelompok yang mencapai kesepakatan. Muthia sudah melakukan tugasnya dengan baik sesuai dengan deskripsi tugas sebagai notulen.
  • Narasumber di kelompok kami yang terpilih adalah Denny Wahyudi yang bertugas memberi informasi kepada anggota kelompok yang kehabisan bahan diskusi, agar diskusi tidak macet. Pada saat performa narasumber tidak banyak terlibat karena anggota kelompok mampu memberikan jawaban yang benar.


3. Bagaimana anda dapat menjelaskan kelebihan proses pembelajaran orang dewasa pada performa kelompok anda?

Jawaban :
Di kelompok saya yaitu kelompok diskusi kami berusaha menerapkan law of learning atau disebut juga hukum belajar dalam performa kelompok kami.

      A.  Keinginan belajar
Karena keinginan belajar untuk membawa performa diskusi dengan efektif kami memilih topik yang menarik dan mempunyai nilai pengetahuan yang baik tentang kekerasan pada anak untuk dibahas dan didiskusikan bersama dengan para peserta didik pada mata kuliah Andragogi.

      B.   Pengertian terhadap tugas
Masing-masing anggota kelompok kami sudah dibagi tugasnya dan masing-masing dari kami harus mengerti dengan jelas tentang apa yang harus dikerjakan untuk mencapai tujuan yang telah kami tetapkan bersama.

      C. Hukum Asosiasi
Dalam mencari ide-ide untuk topik diskusi kami memilih topik yang menarik untuk diangkat dan didiskusikan bersama di dalam kelas dan sesuai dengan fakta yang terjadi pada saat ini agar performa diskusi bisa menghasilkan ingatan yang lebih permanen kepada para peserta didik yang menghadiri kelas Andragogi pada saat kami performa.

      D.  Minat, Keuletan dan Intensitas
Minat kelompok diskusi dalam proses menjalankan performa diskusi dan penampilan yang ditampilkan, menurut saya sangat baik karena masing-masing dari anggota kelompok diskusi sudah mengetahui dan terikat dengan tugasnya dan menikmati proses sampai performa diskusi.

      E.  Ketetapan Hati
Kelompok kami sangat terbuka dalam menerima ide-ide baru dari peserta diskusi dan membahas ide-ide tersebut bersama-sama pada saat performa diskusi dilaksanakan. Tanpa adanya ide-ide dari peserta diskusi maka performa diskusi pada hari itu tidak akan bisa terlaksana dengan efektif.  

F.  Pengetahuan tentang Keberhasilan dan Kegagalan

Setelah selesai performa diskusi yang kami tampilkan, pendidik memberitahu kami apa-apa saja keberhasilan yang sudah kami lakukan dan apa-apa saja kegagalan yang kami perbuat dalam performa kami dan para peserta diskusi juga memberikan feedback kepada kami. Kami menerima dengan senang hati feedback yang diberikan oleh pendidik dan para peserta diskusi. Keberhasilan yang telah kami lakukan harus kami pertahankan ke depannya dan kegagalan yang kami tampilkan akan kami perbaiki agar dapat menjadi keberhasilan.

No comments:

Post a Comment